TEKNOLOGI NUKLIR (IF-3/10108111/10108112/10108113)




Pengertian Nuklir

Sebenarnya nuklir atau lebih tepatnya teknologi nuklir sangat berguna bagi kehidupan kita. Tanpa kita sadari, mungkin saja makanan yang telah kita konsumsi berasal dari varietas unggul yang dihasilkan dengan cara mutasi oleh imbas radiasi, atau bisa saja bahan bakar kendaraan bermotor kita berasal dari minyak yang diperoleh dengan penerapan teknologi nuklir.

Nuklir secara bahasa artinya "inti", inti di-sini maksudnya inti dari atom (Nukleus). Atom itu dikelilingi (seperti bulan mengelilingi bumi) partikel sub-atomik, namanya Proton dan Neutron. Proton dan Neutron itu mempunyai gaya tarik sangat kuat dengan Nukleus, apabila ikatan gaya tarik menarik itu dirusak, dan nukleusnya terbelah (namanya Fissi Nuklir) ia akan mengeluarkan energi panas yang sangat besar atau bisa juga nuklei (jamak nukleus) bertabrakan dengan nuclei lainnya dan menyatu (namanya Fusi Nuklir), juga menghasilkan energi panas yang besar juga. Energi yang besar itu bisa dijadikan berbagai macam fungsi misalnya pembangkit tenaga listrik, Energi panas itu jika digabung sama bahan peledak kimiawi biasa, bisa menjadi Bom yang besar, perusak maha dashyat (seperti yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki waktu perang dunia 2).

Kegunaan Nuklir

Di era kemajuan teknologi yang semakin berkembang, para ahli telah mampu memanfaatkan teknologi nuklir untuk bahan bakar. Jenis energi terbarukan yang satu ini sangat efektif dan produktif, juga dikenal sebagai energi yang ramah lingkungan, bila dimanfaatkan untuk bahan bakar pembangkit listrik. Teknologi nuklir yang popular lewat penggunaannya bagi persenjataan militer ini, ternyata mempunya manfaat yang begitu besar bagi kesejahteraan umat manusia terutama dalam penyediaan kebutuhan energi listrik. Kalau penggunaan bahan bakar fosil untuk keperluan pembangkit listrik, selain bisa menimbulkan polusi lingkungan, juga sangat boros. Tetapi penggunaan bahan bakar nuklir sangat irit, dan tidak membuat polusi lingkungan. Konon setengah kilogram uranium yang sudah dimurnikan bisa menghasilkan energi yang setara dengan belasan juta liter solar. Hal ini sangat berpengaruh terhadap harga jual listrik kepada konsumen. Di samping itu pun persediaan bahan bakar ini cukup tersedia dalam jangka waktu yang panjang.

Dampak Positif Penggunaan Teknologi Nuklir

Di balik ketakutan masyarakat terhadap bahaya radiasi nuklir, ternyata ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) nuklir dapat dimanfaatkan untuk mempermudah kehidupan manusia.Faktor-faktor positifnya adalah dewasa ini lebih dari 16 persen dari listrik di dunia diproduksi oleh pembangkit-pembangkit bertenaga nuklir. Nuklir juga memiliki kegunaan yang sangat menunjang di bidang kedokteran, termasuk dalam proses diagnosa dan penyembuhan beberapa jenis penyakit. energi nuklir juga sangat bermanfaat di bidang industri, pertanian dan pemenhan bahan-bahan makanan. Yang baiknya yaitu banyak kegunaan yan dapat diperoleh dari nuklir ini dalam berbagai bidang terutama dalam kesehatan dan kebutuhan listrik terhadap masyarakat.

Sinar-X pada abad XX ini telah menjadi pilihan utama untuk diagnosa dalam praktek kedokteran modern. Cara ini memungkinkan dokter untuk meningkatkan pemahaman atas kondisi pasien tanpa harus melakukan pembedahan. Data di organisasi kesehatan dunia (WHO) menunjukkan bahwa jutaan manusia setiap tahunnya telah memperoleh manfaat dari teknologi ini. Hampir semua orang tahu sinar-X dan manfaatnya, tetapi belum banyak yang mengetahui kalau sinar-X adalah salah satu hasil dari teknologi nuklir.

Di Indonesia, pengembangan teknologi nuklir telah diupayakan dengan cara mendirikan Badan Atom Tenaga Nasional (BATAN) yang bertugas mengoperasikan fasilitas penelitian teknologi nuklir di Jakarta, Serpong, Bandung dan Yogyakarta. Hasil-hasil yang diperoleh selama ini telah membantu meningkatkan kehidupan rakyat Indonesia, diantaranya:

  1. Bidang peternakan.

Para peneliti Indonesia berhasil menggunakan isotop radioaktif untuk mendayagunakan pakan sehingga dengan jumlah pakan yang sama akan dapat dikomsumsi oleh lebih banyak ternak. Namanya adalah Urea Molasses Multinutrient Block (UMMB) yang telah digunakan oleh para peternak di Jabar, Jateng, dan kawasan timur Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat.

  1. Bidang pertanian.

Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) telah menghasilkan sejumlah varietas unggul yang baru dengan cara mutasi oleh imbas radiasi, seperti varietas padi untuk dataran rendah dan dataran tinggi, kedelai, dan kacang hijau.

  1. Bidang Pertambangan.

Tritium radioaktif dan cobalt 60 digunakan untuk merunut alur-alur minyak bawah tanah dan kemudian menentukan srategi yang paling baik untuk menyuntikkan air ke dalam sumur-sumur. Hal ini akan memaksa keluar minyak yang tersisa di dalam kantung-kantung yang sebelumnya belum terangkat. Berjuta-juta barrel tambahan minyak mentah telah diperoleh dengan cara ini.

  1. Bidang kedokteran.

Dengan menggunakan radiasi dari isotop radioaktif cobalt pada dosis tertentu terhadap sel-sel kanker, sel-sel ini akan mati, sedangkan sel-sel normal tidak begitu terpengaruh selama pengobatan. Selain itu untuk mendiagnosa penyakit pasien tanpa harus melakukan pembedahan, para dokter biasanya menggunakan sinar-X.

Tentunya perkembangan teknologi nuklir di negara-negara lain lebih maju daripada di Indonesia. Salah satunya adalah Kanada, negara yang mempelopori penelitian, pengembangan dan penerapan teknologi nuklir yang aman.

Dampak Negatif Penggunaan Teknologi Nuklir

Sebenarnya setiap pekerjaan mengandung resiko, apapun yang kita kerjakan bila kita tidak berhati-hati maka akan timbul bencana. Contoh sederhananya adalah pisau. Apabila pisau digunakan dengan tidak hati-hati maka akan dapat melukai diri penggunanya. Para pekerja yang bekerja di industri kimia juga harus berhati-hati karena bila mereka ceroboh, mereka bisa keracunan zat kimia. Demikian pula dengan industri nuklir seperti reaktor nuklir. Kebocoran reaktor yang terjadi di Jepang merupakan kelalaian manusia semata-mata.

Adapun mengenai masalah limbahnya telah ditemukan suatu cara yang aman dan permanen seperti yang telah dilakukan oleh Kanada. Limbah nuklir dikubur jauh di bawah tanah pada lapisan batuan granit yang stabil. Penelitian geologi menunjukkan bahwa formasi batuan granit dapat stabil hingga 1,5 juta tahun atau bahkan lebih.

Faktor negatif lainnya adalah adanya kemungkinan pembuatan bom atom melalui penguasaan teknologi nuklir. Negara-negara Barat pemilik senjata atom merupakan ancaman bahaya besar bagi perdamaian dunia, dan tidak mustahil suatu saat baik secara kebetulan maupun berdasarkan politik militerisme mereka, negara-negara ini akan menciptakan tragedi kemanusiaan yang jauh lebih dahsyat daripada tragedi yang diakibatkan oleh bom atom Hiroshima dan Nagasaki.Bahaya terorisme juga merupakan ancaman bagi dunia dengan adanya nuklir ini. apat mengancam perdamaian dunia dan Negara-negara lemah dan kecil dapat ditindas dan ditekan oleh Negara-negara besar seperti Amerika yang dapat mengancam untuk menuruti segala kehendaknya karena Negara kecil takut dengan senjata nuklirnya.


Solusi untuk Mengurangi/Menekan Dampak Negatif dari Teknologi Nuklir

Untuk mengurangi/menekan dampak negatif dari teknologi nuklir,di Indonesia didirikan BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir). BAPETEN mempunyai tugas untuk melakukan pengawasan terhadap semua pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, dengan seperangkat peraturan, perijinan dan inspeksi. Banyaknya pemanfaatan tenaga nuklir khususnya di bidang industri dan kesehatan, menjadikan BAPETEN sebagai baris terdepan untuk selalu melindungi pekerja, masyarakat dan lingkungan dari timbulnya bahaya radiasi sebagaimana yang telah diamanatkan oleh undang-undang.

Stigma nuklir yang masih melekat di dalam benak masyarakat saat ini adalah sesuatu yang menakutkan dan selalu diidentikkan dengan bom atau senjata pemusnah massal. Namun, teknologi nuklir sebenarnya telah beralih untuk kesejahteraan masyarakat seperti telah banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari, misalnya di bidang kesehatan, industri, pertanian dan dalam waktu dekat akan mengembangkan ke arah energi (PLTN). Oleh sebab itu, BAPETEN terus melakukan sosialisasi guna meningkatkan pengetahuan masyarakat luas akan manfaat teknologi nuklir itu sendiri.

Bertempat di Studio TVRI, Padang, Kepala BAPETEN Sukarman Aminjoyo, melakukan sosialisasi dalam program acara Gelar Wicara, Senin (23/7) petang. Acara yang disiarkan langsung dan interaktif selama satu jam ini membahas mengenai Kebijakan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Indonesia Bidang Industri dan Kesehatan.

Menjawab pertanyaan mahasiswa mengenai jaminan keselamatan bagi masyarakat disekitar PLTN, Kepala BAPETEN mengatakan, untuk mendirikan PLTN terlebih dahulu harus dilakukan studi tapak, dan hal itu telah dilakukan BATAN dan pihak Jepang. Dan penunjukkan Semenanjung Muria, Jawa Tengah sebagai bakal calon tapak, cocok untuk didirikan PLTN karena setelah dilakukan pengkajian lahan tersebut relatif stabil.

Ketika disinggung tentang manfaat teknologi nuklir, Kepala BAPETEN menegaskan, nuklir dapat memberikan kontribusi energi yang cukup besar bagi masyarakat. Beliau menambahkan, tidak ada teknologi yang tanpa resiko dan nuklir baru akan digunakan apabila manfaatnya lebih besar daripada resikonya.

Lebih lanjut, Kepala BAPETEN menyatakan, teknologi nuklir khususnya PLTN, tidak kompetitif namun komplementatif. “Saat persediaan energi sudah mulai menipis, apa harus menunggu sampai krisis energi,” katanya.

Menanggapi kesiapan BAPETEN dalam mengantisipasi kemungkinan timbulnya bahaya radiasi, Kepala BAPETEN menuturkan, dengan perangkat peraturan, perijinan dan inspeksi, BAPETEN telah melaksanakan ketiga aspek itu dengan baik, diantaranya seperti memeriksa prosedur ruangan, melakukan kalibrasi alat-alat secara berkala, melakukan inspeksi serta menerbitkan Surat Ijin Bekerja (SIB) bagi para operator. “Karena BAPETEN harus berpihak kepada kepentingan masyarakat, jangan sampai terkena dampak negatifnya,” ujarnya.

Gelar Wicara ini dihadiri mahasiswa Universitas Andalas dan Universitas Negeri Padang. Sebelumnya Kepala BAPETEN melakukan pertemuan dengan Sekretaris Daerah Padang, Johanes Dahlan di ruang kerjanya.